loading...
Kebijakan diskon tarif listrik 50% pada awal tahun dinilai bukan hanya mengurangi beban finansial masyarakat, tetapi juga menjadi sinyal kuat pemerintah hadir saat ada tekanan ekonomi. Foto/Dok
JAKARTA - Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang memberi diskon tarif listrik 50% pada awal tahun dinilai sudah tepat sasaran dan peduli masyarakat. Kebijakan itu bukan hanya mengurangi beban finansial masyarakat, tetapi juga menjadi sinyal kuat pemerintah hadir saat ada tekanan ekonomi .
“Kebijakan tersebut sudah tepat sasaran,” kata Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio.
Menurut Agus, di tengah kenaikan harga barang dan kebutuhan yang meningkat, kebijakan diskon listrik dari Kementerian ESDM yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia sangat membantu masyarakat. “Selain manfaat ekonomi langsung, ada juga dampak psikologis yang penting,” paparnya.
Baca Juga: Diskon Token Listrik 50% Berakhir 28 Februari 2025, Buat Siapa Saja?
Agus menjelaskan, diskon tarif listrik memberikan efek positif secara psikologis, yang sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Langkah ini juga berkontribusi pada stabilitas sosial dan ekonomi secara lebih luas.
Lebih jauh, Agus mengungkap bahwa kebijakan diskon listrik memiliki potensi untuk diterapkan kembali di masa mendatang, dengan catatan tetap memperhatikan postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta kondisi domestik dan global.
Untuk diskon tarif listrik selanjutnya, sifatnya tidak permanen dan menyesuaikan dengan alokasi anggaran. Jadi harus jangka pendek dan tidak bisa terus-menerus seperti bansos.