loading...
Rasulullah SAW melarang umatnya meniup makanan dan minuman panas, karena sesuatu (karbon dioksida) di mulut kembali ke wadah makanan tersebut, sehingga bisa menimbulkan sakit dan tidak mengandung keberkahan di dalamnya. Foto ilustrasi/ist
Mengapa Islam melarang umatnya meniup makanan atau minuman yang panas? Ternyata ada rahasia besar dibalik sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tersebut. Apa itu?
Rasulullah SAW merupakan sosok tuntutan terbaik yang menjadi contoh dalam kehidupan umat Islam. Banyak sunnah yang dilakukan beliau penuh dengan hikmah dan keberkahan jika dikerjakan.
Dalam kitab Kasysyaful Qina 'an Matnil Iqna, dijelaskan rahasia dibalik Sunnah meniup makanan dan minuman panas ini. Dijelaskan bahwa makanan dan minuman panas bisa menyebabkan iritasi pada lidah. Iritasi ini menyebabkan rasa sakit dan luka.
"Meniup wadah makanan dan minuman makruh, karena sesuatu (karbon dioksida) di mulut kembali ke wadah. Demikian juga makruh mengkonsumsinya dalam keadaan panas karena tidak mengandung keberkahan di dalamnya."
Menurut penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa hukum meniup makanan panas adalah makruh. Dan hikmahnya adalah karena karbon dioksida di mulut kembali ke wadah makanan yang ditiup dan memakan makanan panas tidak dapat berkah.
Itulah rahasia yang selama ini kita tidak ketahui, melalui ulasan ini kita paham bahwa makruh meniup makanan panas dan memakannya tidak dapat berkah. Wallahu A'lam
Baca juga: Doa Sebelum Makan Sesuai Sunnah
(wid)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!