Mengejutkan, Data 800.000 Mobil Menunjukkan Plug-in Hybrid Ternyata Sama Kotornya dengan Bensin

4 hours ago 2

loading...

Data dari 800.000 mobil membuktikan polusi mobil hybrid (PHEV) ternyata 5 kali lipat dari klaim di brosur. Foto: Alamy

BRUSSELS - Laporan investigatif yang dirilis oleh kelompok advokasi nirlaba Transport and Environment mengejutkan industri otomotif global.

Laporan tersebut, yang menganalisis data riil dari 800.000 mobil di Eropa, menyimpulkan bahwa kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) menghasilkan polusi karbon dioksida hampir lima kali lipat (4,9x) lebih tinggi dibandingkan angka yang tertera pada uji laboratorium resmi.

Temuan ini secara fundamental meruntuhkan narasi "hijau" yang selama ini dipromosikan oleh produsen mobil Eropa dan membuka risiko litigasi, denda regulasi, serta koreksi sentimen pasar yang signifikan terhadap teknologi yang diposisikan sebagai jembatan transisi ke era kendaraan listrik murni.

Dekonstruksi Klaim Efisiensi

Laporan ini membedah data dari meteran konsumsi bahan bakar internal mobil yang terdaftar antara 2021 dan 2023. Data mentah ini mengungkap diskrepansi masif antara klaim pemasaran dan kinerja di dunia nyata.

Klaim vs. Realita: Dalam uji laboratorium, PHEV diasumsikan 75% lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil bensin/diesel. Namun, data riil menunjukkan tingkat pengurangan emisi CO2 hanya 19%.

Kesenjangan Melebar: Kesenjangan antara emisi riil dan emisi uji resmi semakin memburuk. Pada 2021, emisi riil 3,5 kali lebih tinggi. Angka ini membengkak menjadi 4,9 kali lebih tinggi pada 2023.

Kegagalan "Utility Factor": Penyebab utama kesenjangan ini adalah asumsi keliru mengenai "utility factor" (rasio jarak tempuh mode listrik terhadap total jarak). Regulator mengasumsikan 84% perjalanan dilakukan dalam mode listrik, padahal data riil menunjukkan angka sebenarnya hanya 27%.

Read Entire Article
Prestasi | | | |