Mesir Ingin Pasukan AS di Gaza sebagai Bagian Misi Penjaga Perdamaian

3 hours ago 3

loading...

Tentara Mesir berada di Sinai. Foto/anadolu

KAIRO - Tentara Amerika Serikat (AS) perlu dikerahkan ke Gaza jika pasukan penjaga perdamaian internasional yang dibayangkan dalam rencana gencatan senjata Presiden Donald Trump ingin terwujud. Mesir telah memberi tahu AS mengenai hal itu, menurut dua pejabat Arab yang berbicara kepada Middle East Eye (MEE).

Para pejabat senior Mesir memberi tahu rekan-rekan mereka di AS bahwa mereka ingin Pasukan Stabilisasi Internasional yang diuraikan dalam rencana perdamaian 20 poin Trump dimodelkan berdasarkan Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO) yang dikerahkan ke Sinai setelah semenanjung itu dikembalikan ke Mesir dari Israel pada tahun 1982.

AS telah memimpin MFO sejak awal, memasok ratusan pasukan sebagai pasukan penyangga dan penenang.

Rencana Trump membayangkan pasukan internasional yang terdiri dari negara-negara Arab dan Muslim mengamankan Gaza saat Israel mundur.

Mesir, satu-satunya negara Arab yang berbatasan dengan Gaza, akan memainkan peran kunci dalam pasukan tersebut, karena merupakan rumah bagi tentara terbesar di dunia Arab.

Intelijen militer Mesir juga memiliki hubungan dengan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam.

MEE sebelumnya melaporkan Hamas menginginkan pasukan Turki dikerahkan ke Gaza untuk menjamin gencatan senjata, tetapi dua pejabat Arab dan seorang mantan pejabat senior AS mengatakan Israel keberatan dengan kehadiran Turki.

Permintaan Mesir, yang telah dikomunikasikan secara publik dan tertutup, kemungkinan akan menguji keinginan Trump memperkuat kehadiran militernya di Gaza.

Seorang mantan pejabat senior AS yang mengetahui permintaan tersebut mengatakan permintaan tersebut tidak akan terwujud.

Namun, ada beberapa tanda bahwa AS sedang mempersiapkan kehadiran militer yang lebih besar di wilayah Israel.

“Personel militer AS di pangkalan udara Al-Udeid di Qatar telah dipindahkan ke Yordania untuk beberapa bulan mendatang,” ungkap seorang pejabat Arab kepada MEE.

Personel militer tersebut merupakan bagian dari tim penilaian risiko dan keamanan, yang secara efektif mengelola keamanan di pangkalan militer AS.

Para pejabat AS dan Arab, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, mengatakan kepada MEE bahwa langkah tersebut dapat menandakan AS sedang mempersiapkan kedatangan lebih banyak pasukan di wilayah tersebut.

Rencana Trump telah mencantumkan Yordania dan Mesir sebagai mitra keamanan utama di Gaza.

Pengerahan pasukan AS ke Gaza hanyalah salah satu dari sekian banyak poin sensitif yang harus dibahas oleh para negosiator yang bertemu di kota resor Sharm El-Sheikh, Mesir, pekan ini untuk mengakhiri perang Israel di Gaza yang sudah berjalan dua tahun.

Read Entire Article
Prestasi | | | |