loading...
Turki akan gelar konferensi pasukan stabilisasi Gaza. Foto/X/@salwanajmart
ISTABUL - Hubungan Turki -Israel yang tegang menjadi alasan Zionis menolak gagasan pengerahan pasukan Turki ke Gaza sebagai bagian dari pasukan stabilisasi internasional. Itu menjadi agenda utama dalam konferensi Gaza di Turki.
Para menteri luar negeri dari beberapa negara Muslim akan bertemu di Turki pada hari Senin untuk membahas gencatan senjata Gaza dan langkah selanjutnya.
Diperkirakan akan hadir Qatar, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, dan Indonesia.
Chris Doyle, direktur Council for Arab-British Understanding yang berbasis di Inggris, mengatakan negara-negara tersebut kemungkinan akan mendorong penerapan fase pertama gencatan senjata secara lebih ketat sebelum beralih ke fase-fase berikutnya.
"Kita tidak bisa berada dalam situasi di mana itu benar-benar de-eskalasi – mungkin dari puncak genosida – alih-alih gencatan senjata yang sesungguhnya," ujar Doyle kepada Al Jazeera.
"Dan bantuan yang datang hanya sekitar 100 truk per hari, bukan 600 truk – jadi semua itu harus diubah. Itu bisa dilakukan sekarang. Namun ke depannya, tentu saja, mereka memiliki pengaruh besar terhadap bentuk, susunan, dan mandat, bahkan terhadap pasukan stabilisasi internasional yang dapat dilibatkan dalam proses demiliterisasi Gaza."
Baca Juga: Terlalu Mengandalkan Simulasi Komputer, Uji Coba Nuklir AS Butuh Waktu Bertahun-tahun
















































