Moskow Balas Ultimatum Trump: Rusia Bukanlah Israel atau Iran!

1 month ago 22

loading...

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev balas ultimatum Presiden AS Donald Trump. Dia menyatakan setiap ancaman akan menjadi langkah menuju konflik AS-Rusia. Foto/Kremlin.ru

MOSKOW - Moskow telah membalas ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Rusia agar mengakhiri perangnya melawan Ukraina dalam waktu 10 hingga 12 hari ke depan. Ultimatum Trump itu, jika diabaikan, akan memicu ancaman sanksi besar Washington terhadap Moskow.

Respons Moskow disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev. Menurutnya, Rusia bukanlah Israel atau Iran, dan setiap ancaman terhadap Rusia merupakan langkah lain menuju potensi konflik.

Ultimatum Trump disampaikan pada hari Senin saat mengunjungi Skotlandia. "Saya akan menetapkan batas waktu baru sekitar 10 atau 12 hari dari hari ini. Tidak ada alasan untuk menunggu. Saya ingin bermurah hati, tetapi kita tidak melihat kemajuan apa pun," kata Trump, yang duduk bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer saat menyampaikan ultimatum terbaru tersebut.

Baca Juga: Trump Ultimatum Rusia Lagi: Akhiri Perang Ukraina dalam 10-12 Hari, atau...

Itu adalah ultimatum kedua Trump terhadap Rusia. Pada ultimatum awal, pemimpin Amerika itu memberi Rusia waktu 50 hari untuk bernegosiasi guna mengakhiri perang melawan Ukraina. Jika menolak, dia mengancam akan mengenakan tarif 100% atas impor Rusia dan sanksi sekunder terhadap negara dan perusahaan yang terus berdagang dengan Rusia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |