loading...
Fakta menunjukkan, 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko mengalami osteoporosis. Foto/Anlene.
JAKARTA - Menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh setiap 9 September, masyarakat Indonesia diajak kembali mengingat pentingnya menjaga tubuh tetap aktif setiap hari.
Bukan hanya demi kebugaran, olahraga juga terbukti berperan penting dalam mencegah penyakit degeneratif, termasuk osteoporosis yang diam-diam mengintai banyak orang.
Fakta menunjukkan, 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko mengalami osteoporosis . Pada laki-laki, sekitar 1 dari 5 berisiko terkena osteoporosis.
Baca juga: Hari Lanjut Usia Nasional, Perosi: 75% Lansia Indonesia Berisiko Osteoporosis
Namun pada perempuan, angkanya jauh lebih tinggi: 1 dari 3 wanita berusia 50 tahun ke atas diperkirakan menderita osteoporosis2, terutama akibat menurunnya kadar hormon estrogen setelah menopause, massa tulang yang lebih kecil dibanding pria, serta faktor kehamilan dan menyusui.
Kondisi ini sering disebut sebagai silent disease karena pada tahap awal hampir tidak bergejala, namun berisiko berujung pada patah tulang yang dapat mengancam kualitas bahkan keselamatan hidup.
Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menjelaskan, perempuan memang lebih rentan terkena osteoporosis, terutama setelah menopause akibat menurunnya kadar estrogen yang penting dalam metabolisme tulang.
"Pencegahan sebaiknya dilakukan sejak dini dengan gaya hidup aktif, seperti berjalan 10.000 langkah setiap hari dan tentunya olahraga rutin. Aktivitas sederhana ini dapat membantu menjaga kepadatan tulang, sendi, dan otot, sekaligus mengurangi risiko patah tulang di kemudian hari,” kata dokter Tirza.