loading...
Pakar ITS Mudji Irmawan menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan konstruksi serta keterlibatan tenaga ahli sejak tahap perencanaan sebuah bangunan. Foto/Humas ITS.
JAKARTA - Update sementara 65 santri meninggal dunia akibat ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa nahas ini pun menjadi pengingat penting akan perlunya pengawasan ketat dalam pembangunan gedung bertingkat.
Pakar teknik sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mudji Irmawan menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan konstruksi serta keterlibatan tenaga ahli sejak tahap perencanaan sebuah bangunan.
Baca juga: Profil Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Terkena Musibah, Tempat Ulama Besar Menimba Ilmu
Dosen Departemen Teknik Sipil ITS tersebut menjelaskan, setiap pembangunan gedung bertingkat memiliki risiko tinggi apabila tidak didukung oleh perencanaan dan pengawasan yang sesuai kaidah teknik.
Berdasarkan kajian lapangan, sebagian besar kegagalan struktur di Indonesia terjadi akibat lemahnya sambungan elemen dan pengawasan teknis yang tidak optimal. “Sebagian besar keruntuhan bangunan berawal dari kelalaian manusia dalam proses konstruksi,” ungkapnya.
Baca juga: Cak Imin Sebut Ponpes Al Khoziny Berusia 125 Tahun