loading...
Faktanya, karpet merah ini memang berhasil mendatangkan deretan angka investasi yang menyilaukan mata, didominasi oleh pemain dari China. Foto: VinFast
JAKARTA - Uang rakyat sebesar Rp7 triliun rupanya telah menguap menjadi "pelicin" jalan bagi masuknya raksasa-raksasa otomotif dunia ke Tanah Air dalam dua tahun terakhir.
Angka fantastis yang digelontorkan pemerintah ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan pertaruhan besar atas nama elektrifikasi dan investasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dengan lugas membuka kartu bahwa insentif jumbo tersebut diberikan demi memikat para investor agar mau menanamkan modal dan membangun pabrik di sini.
Namun, di balik klaim keberhasilan menarik investasi, terselip ironi tentang seberapa besar ketergantungan kita pada "pemanis buatan" berupa subsidi negara untuk menggerakkan industri.
Daftar Belanja Para Raksasa: Janji Manis atau Realita?
“Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp7 triliun dalam 2 tahun, dan oleh karena itu beberapa pabrik sudah dikomit untuk dibangun," ujar Airlangga.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa tanpa uang triliunan tersebut, Indonesia mungkin tidak cukup seksi di mata investor.
Faktanya, "karpet merah" ini memang berhasil mendatangkan deretan angka investasi yang menyilaukan mata, didominasi oleh pemain dari China.














































