loading...
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Yosamartha dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta melaporkan digitalisasi sistem pembayaran di Jakarta terus menunjukkan percepatan signifikan sepanjang 2025. Peningkatan ini tercermin dari dominasi penggunaan QRIS di Ibu Kota yang kini mencapai 6,1 juta pengguna atau sekitar 40% dari total pangsa nasional dengan jumlah merchant juga tumbuh menjadi 6,4 juta.
"Perkembangan ekonomi digital, respons kebijakan moneter yang akomodatif, ekspor yang solid, serta keberlanjutan proyek strategis nasional menjadi fondasi utama resiliensi ekonomi," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Yosamartha dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, dikutip pada Sabtu (29/11/2025).
Baca Juga: Indonesia Pamer QRIS di KTT G20, Bisa Dipakai di ASEAN, Jepang hingga Korsel
Ia menjelaskan, penetrasi QRIS yang mencapai 40% pangsa nasional telah memberikan dampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta, dengan kontribusi mencapai 3,41%. Kinerja tersebut menunjukkan semakin tingginya adopsi transaksi nontunai di Ibu Kota.
Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan ekonomi Jakarta akan tumbuh pada kisaran 4,6–5,4% (yoy) sepanjang 2025 dengan inflasi tetap terkendali pada sasaran 2,5 ± 1%. Untuk mencapai proyeksi itu, BI DKI Jakarta mengimplementasikan program Simfoni Jakarta yang terdiri dari Protect Jakarta, Connect Jakarta, dan Forward Jakarta.















































