loading...
Di tengah cuaca panas, menjaga asupan cairan dan memilih air minum berkualitas menjadi kunci agar tubuh tetap bugar dalam beraktivitas. Foto/healthxchange.sg.
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di bagian selatan bumi. Cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6°C yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Kondisi tersebut, menurut BMKG, akan membuat sebagian wilayah Indonesia akan mengalami cuaca panas ekstrem. "Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
Menurut dr. Yhan Batista, SpPD, dari RS Hermina Karawang, dehidrasi merupakan dampak cuaca panas ekstrem yang paling perlu diantisipasi. “Suhu yang tinggi dan kelembapan yang rendah dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi,” jelasnya.
Tubuh perlu terhidrasi dengan baik dengan air minum yang berkualitas. Tak hanya sekadar kuantitas jumlah air yang masuk ke tubuh, tetapi juga penting untuk memperhatikan kualitas air yang diminum.
“Melalui teknologi multfitrasi dan distilasi mutakhir, Amidis menjamin setiap tetes air yang dikonsumsi terbebas dari kontaminan kimia, mikroorganisme, dan zat berbahaya lainnya,” ujar Astrid Adelaide Siregar, Head of Marketing Amidis.








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5121036/original/092982600_1738673422-kike-vega-F2qh3yjz6Jk-unsplash.jpg)








