loading...
Banyak pemilik motor hanya fokus pada penggantian oli mesin, tanpa sadar bahwa di dalam bak CVT tersimpan masalah. Foto: AHM
JAKARTA - Bagi jutaan pengendara skuter matik (skutik) di Indonesia, kenikmatan berkendara terletak pada kesederhanaannya: cukup putar gas, dan motor pun melaju.
Namun, di balik kemudahan itu, ada sebuah "jantung kedua" yang bekerja keras tanpa henti, namun seringkali menjadi anak tiri yang terlupakan: Continuously Variable Transmission, atau CVT.
Banyak pemilik motor hanya fokus pada penggantian oli mesin, tanpa sadar bahwa di dalam bak CVT yang tertutup rapat, ada sebuah sistem kompleks yang jika diabaikan, bisa berubah menjadi bom waktu. Sebuah kelalaian yang bisa berujung pada kerusakan fatal dan tagihan bengkel yang membuat kepala pusing.
Ini bukan sekadar soal performa yang menurun, ini adalah soal kesehatan dompet Anda yang dipertaruhkan.
Gejala 'Penyakit' yang Tak Boleh Diremehkan
CVT yang mulai "sakit" tidak akan diam begitu saja. Ia akan "berteriak" meminta pertolongan melalui serangkaian gejala yang seringkali dianggap sepele oleh pengendara. Menurut para mekanik berpengalaman dari berbagai bengkel resmi, termasuk Wahana Honda, ini adalah tanda-tanda bahaya yang harus segera Anda kenali: