PLN EPI Dorong Rantai Pasok Gas sebagai Pilar Transisi Energi

2 hours ago 4

loading...

Dirut PLN EPI sekaligus Vice Chairman Indonesian Gas Society (IGS), Rakhmad Dewanto Rystad Energy APAC Annual Summit 2025. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sekaligus Vice Chairman Indonesian Gas Society (IGS), Rakhmad Dewanto, menegaskan bahwa rantai pasok gas akan menjadi salah satu kekuatan utama dalam menjaga ketahanan energi Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam Rystad Energy APAC Annual Summit 2025 yang digelar di Singapura.

"Dengan semakin bertambahnya pembangkit renewable, pembangkit gas akan bertambah pula, tidak hanya sebagai energi transisi namun menjadi energi pelengkap terutama untuk PLTS dan PLTB," ujar Rakhmad dikutip Selasa (7/10).

Baca Juga: Tumbuh 107%, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024

Rakhmad menjelaskan bahwa kebutuhan energi Indonesia untuk lima tahun mendatang diproyeksikan tumbuh 2,3% per tahun yang didominasi oleh pertumbuhan sektor kelistrikan sebesar 5,4% per tahun. Menurutnya, energy security dan energy sustainaiblity sama pentingnya sehingga dibutuhkan berbagai energi yg tersedia baik batubara, gas/LNG maupun energi terbarukan.

LNG akan semakin berperan dalam mendorong perekonomian di Indonesia terutama di sektor kelistrikan. PLN EPI membutuhkan LNG untuk kelistrikan yang semakin meningkat. Pada tahun 2022 dibutuhkan 61 kargo dan pada tahun 2025 naik menjadi 90 kargo untuk selanjutnya meningkat menjadi 104 kargo di tahun depan.

Untuk mendukung pengembangan industri gas di Indonesia sebagai bagian dari terwujudnya energy security dan energy sustainability, harga gas dan LNG untuk kelistrikan saat ini relatif kompetitif dibandingkan harga internasional. Hal ini akan menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya sebagai negara pengekspor gas namun juga salah satu pemakai gas utama di regional.

PLN EPI kini tengah memperkuat rantai pasok gas melalui pengembangan infrastruktur LNG midstream. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan LNG dari 700 ribu m³ menjadi 1,2 juta m³ serta kapasitas regasifikasi dari 1.300 MMSCFD menjadi 3.850 MMSCFD.

Read Entire Article
Prestasi | | | |