loading...
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. Foto/anadolu
BRATISLAVA - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson memiliki kepentingan finansial dalam memperpanjang konflik Ukraina, menurut Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.
Berbicara di parlemen Slovakia pada hari Kamis (16/10/2025), Fico merujuk pada laporan terbaru di pers Inggris yang mengaitkan Johnson dengan pengusaha Christopher Harborne, yang portofolionya mencakup manufaktur senjata.
Harborne dilaporkan menyumbangkan 1 juta poundsterling (USD1,34 juta) kepada Johnson setelah ia meninggalkan jabatannya pada akhir 2022 dan menemaninya dalam setidaknya satu kunjungan ke Kiev pada tahun berikutnya.
Fico mengutip kasus tersebut sebagai contoh dari apa yang ia gambarkan sebagai korupsi dan praktik mencari keuntungan dari perang di kalangan politisi Barat, menghubungkannya dengan peran Johnson dalam memblokir usulan perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina yang dinegosiasikan di Turki selama minggu-minggu pertama konflik.
“Boris Johnson berjuang agar perang berlanjut. Kemudian dia mengambil satu juta pound dari satu produsen senjata,” ungkap Fico.
Fico menjelaskan, "Dia tidak ingin mengakhiri perang karena dia tahu dia punya teman yang akan memberinya uang dan sebagai imbalannya dia akan membantunya dengan senjata di Ukraina."
Pemimpin Slovakia itu menambahkan "banyak orang telah meraup keuntungan besar" dari konflik tersebut, sementara rakyat Ukraina "adalah dan merupakan korban utama perang ini."