Profil Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Terkena Musibah, Tempat Ulama Besar Menimba Ilmu

2 weeks ago 16

loading...

Nama Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo menjadi sorotan usai musala di kompleks pesantren ini ambruk dan menelan korban jiwa. Foto/jatim.nu.or.id.

JAKARTA - Nama Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo menjadi sorotan usai musala di kompleks pesantren ini ambruk dan menelan korban jiwa. Di balik musibah tersebut, pesantren yang berdiri lebih dari satu abad ini menyimpan sejarah panjang sebagai pusat lahirnya ulama-ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) dan menjadi salah satu pesantren tertua di Jawa Timur.

Profil Singkat Pondok Pesantren Al Khoziny

Pesantren Al Khoziny didirikan sekitar tahun 1915–1927 oleh KH Raden Khozin Khoiruddin, menantu KH Ya’qub pengasuh Pesantren Siwalanpanji. Berlokasi di Jalan KHR Moh Abbas I/18, Buduran, Sidoarjo, pesantren ini lebih dikenal sebagai Pesantren Buduran.

Baca juga: Puluhan Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masih Terjepit, Tim Evakuasi Berburu Waktu

Sejak awal berdiri, Al Khoziny menekankan pengajaran kitab kuning klasik dengan santri pertama yang dibawa langsung dari Siwalanpanji. Di bawah kepemimpinan KH Mochammad Abbas Khozin, pesantren berkembang pesat dengan rutinitas khataman Tafsir Jalalain dan pembukaan madrasah formal.

Kini, pesantren diasuh generasi ketiga, KHR Abdus Salam Mujib, yang menegaskan usia pesantren ini telah lebih dari seratus tahun.

Read Entire Article
Prestasi | | | |