Sesalkan Laporan Balita Diperkosa Mandek 1 Tahun di Polda Kaltim, Sahroni: Harus No Viral No Justice Dulu?

22 hours ago 10

loading...

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti lambannya penanganan kasus perempuan berusia 4 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Foto: Dok Sindonews

PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti lambannya penanganan kasus perempuan berusia 4 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat yang diduga menjadi korban pemerkosaan . Dia menyayangkan jika kecepatan dan keseriusan pengusutan suatu kasus masih harus bergantung pada viralitas.

“Saya sangat marah ketika mendengar kasus ini. Korbannya masih balita, ibu sedang jadi TKW di Malaysia. Jadi terbayang korban ini belum mengerti apa-apa, dengan ibu yang jauh tapi harus menanggung beban fisik dan psikologis yang begitu berat," ujar Sahroni, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Tangisan Balita Selamatkan Ibunya yang Hendak Diperkosa Tetangga

Kalau sudah begini kondisinya, logikanya polisi harus cepat bergerak. "Apalagi ibunya bilang, korban sudah menyampaikan dengan jelas siapa saja pelaku pemerkosaannya. Tapi ternyata menurut kesaksian ibu korban, sudah setahun sejak lapor polisi kasusnya tak ada kejelasan. Ini kan jelek sekali. Masak polisi harus no viral no justice terus?” katanya.

Sahroni juga menegaskan bahwa negara harus hadir melindungi korban. Dia mendorong Unit PPA Polda Kalbar memberi pendampingan maksimal dengan dukungan lembaga terkait.

Read Entire Article
Prestasi | | | |