Setelah 16 Bulan Ngegas, Laju Produksi Raksasa Mobil Listrik BYD Tiba-tiba Ngerem, Ada Apa?

1 month ago 18

loading...

Untuk pertama kalinya dalam 17 bulan, laju mesin produksi raksasa ini sedikit melambat. Foto: ist

SHENZEN - Selama lebih dari setahun, nama BYD identik dengan satu kata: pertumbuhan. Raksasa otomotif asal China ini berlari begitu kencang, menyalip para pesaingnya hingga menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia.

Namun, setiap sprint pasti ada jedanya. Pada Jumat (1/8/2025), data terbaru menunjukkan sebuah fenomena yang sudah lama tak terlihat.

Untuk pertama kalinya dalam 17 bulan, laju mesin produksi raksasa ini sedikit melambat.

Menurut data yang dirilis ke Bursa Efek Hong Kong, angka produksi kendaraan global BYD pada Juli 2025 tercatat sebanyak 317.892 unit. Angka ini menunjukkan penurunan tipis 0,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi penjualan, meski masih naik 0,6% menjadi 344.296 unit, lajunya melambat tajam dari pertumbuhan 12% yang mereka catat pada bulan Juni.

Ini adalah "rem" pertama yang mereka injak sejak Februari 2024, di mana penurunan saat itu disebabkan oleh libur panjang Tahun Baru Imlek. Penurunan kali ini terasa berbeda dan memicu pertanyaan: apakah mesin ekspansi BYD mulai lelah?

Bukan Listrik Murni yang Jadi Masalah

Namun, jika kita bedah lebih dalam, cerita di balik angka ini jauh lebih menarik. Penurunan ini ternyata bukan karena mobil listrik murni (EV) mereka kehilangan pamor. Sebaliknya, penjualan dan produksi mobil listrik murni BYD justru masih terus bertumbuh pada bulan Juli.

Read Entire Article
Prestasi | | | |