Stok Beras Tembus 5,2 Juta Ton tapi Harga Belum Turun, Apa Penyebabnya?

5 hours ago 7

loading...

Cadangan beras di Indonesia diperkirakan akan mencapai 5,2 juta ton pada tahun ini. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan cadangan beras di Indonesia diperkirakan akan mencapai 5,2 juta ton pada tahun ini. Meskipun stok beras melimpah, harga beras di pasaran masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Arief menjelaskan bahwa stok beras yang melimpah ini akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah. Namun, saat ini belum ada rencana untuk melakukan intervensi pasar guna menekan harga eceran atau melakukan ekspor untuk meningkatkan pendapatan negara.

Menurutnya, langkah intervensi pasar untuk menurunkan harga beras belum diambil karena pemerintah perlu menjaga keseimbangan harga antara konsumen dan produsen. Baru-baru ini, pemerintah telah menaikkan harga beli gabah kering di tingkat petani menjadi Rp6.500 per kilogram, yang dianggap ideal dan menjadi titik keseimbangan harga beras di pasar.

"Jadi, harga di petani harus baik, harga di penggilingan juga baik. Kita tidak ingin ada harga yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kita sedang mencari keseimbangan, dan saat ini sudah di Rp6.500 (gabah kering per kg) di tingkat petani," ujarnya saat ditemui di Menara Kadin, Jumat (18/7).

Baca Juga: Setelah Beras Oplosan, Pupuk Palsu Rugikan Petani Triliunan Rupiah

Arief menambahkan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga stok cadangan beras. Beras-beras tersebut baru akan dikeluarkan ketika ada potensi kenaikan harga di pasar, langkah ini diambil agar masyarakat dan konsumen tetap diuntungkan dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Jika produksi beras melimpah, kita akan memasukkannya ke dalam cadangan pangan. Masih ada potensi untuk ekspor, sehingga cadangan pangan pemerintah tetap terjaga," sambungnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |