Sukses Budidaya Sayuran, Petani Milenial di Garut Edukasi Generasi Muda via Konten Digital

4 hours ago 3

loading...

Pemuda berusia 20 tahun memilih jalur yang berbeda dari teman-temannya. Obur Bahtiar yang tinggal di Leuwigoong, Kabupaten Garut bertahan di desa demi menjadi petani sayuran. Foto: Ist

GARUT - Pada 2010, pemuda berusia 20 tahun memilih jalur yang berbeda dari teman-temannya. Obur Bahtiar yang tinggal di Leuwigoong, Kabupaten Garut bertahan di desa menjadi petani sayuran seperti yang ditekuni orang tuanya.

Padahal, bagi sebagian besar generasi muda di Indonesia, pertanian bukan lagi pekerjaan utama yang diidamkan. Namun, bagi Obur menjadi petani memiliki daya tarik kuat karena peluang ekonomi yang besar dan tradisi keluarga.

“Alasan utama saya memilih profesi petani karena melihat adanya potensi keuntungan ekonomi yang bisa saya dapatkan. Apalagi dengan dukungan sumber daya alam di wilayah tempat tinggal dan latar belakang keluarga yang juga berasal dari petani,” ujar Obur, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Petani Milenial Bali Sukses Kembangkan Pertanian Organik Smart Farming

Pada awal menjadi petani, dia hanya mengelola lahan sekitar 1.000 M2. Kini, luas lahan tanaman sayurnya telah mencapai 10.000 M2 atau 1 hektare hasil dari kombinasi pembelian hasil panen, sewa tanah dan lahan warisan keluarga. “Waktu itu, saya menanam cabai, tomat, mentimun, dan buncis," ucapnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |