loading...
Pasukan Tartar Mongol dari Cina terpaksa gigit jari saat pertempuran di Pulau Jawa. Foto/SindoNews
SEMARANG - Pasukan Tartar Mongol dari Cina terpaksa gigit jari saat pertempuran di Pulau Jawa. Pasukan yang dikenal ketangguhannya dan jarang sekali kalah perang itu gigit jari menghadapi strategi Raden Wijaya dan pasukan Arya Wiraraja.
Dua tokoh itu menjadi kunci bagaimana Pasukan Tartar akhirnya harus pulang dengan tangan hampa dari Jawa. Armada laut dan kekuatan pasukan Tartar Mongol berhasil dilumpuhkan. Tak sedikit pasukannya yang meninggal dalam serbuan ke Pulau Jawa.
Di pantai, armada pasukan Jawa yang dipimpin oleh Rakryan Mantri Arya Adikara juga menghancurkan sejumlah kapal Mongol. Pasukan Mongol mundur secara kacau, karena angin muson yang dapat membawa mereka pulang akan segera berakhir, sehingga mereka terancam terjebak di Pulau Jawa untuk enam bulan berikutnya.
Baca juga: Kisah Utang Budi Raja Majapahit hingga Munculnya Sumpah Gajah Mada
Setelah semua pasukan naik ke kapal di pesisir, mereka bertarung di laut dengan armada Jawa. Armada pasukan Jawa pun berhasil menghalau mereka untuk berlayar ke Quanzhou selama 68 hari. Akibat dari serangan itu, pasukan Mongol kehilangan 3.000 prajurit terbaiknya, dengan total 12.000-18.000 terbunuh, dengan jumlah orang yang ditawan tidak diketahui dan sejumlah kapal hancur.