loading...
Di balik pesta mewah bersama 7 ikon pop kultur, VinFast VF 7 tawarkan spek buas 349 HP dan garansi jual kembali 90%. Foto: VinFast Indonesia
JAKARTA - Langit kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) belum sepenuhnya gelap ketika riuh rendah musik dan pendar lampu menyelimuti The Langham Jakarta, Jumat (5/12) kemarin.
Di lantai 6, tepatnya di Hampton Garden, perayaan bertajuk The Party in Mo7ion: Early New Year 7urn Up digelar bukan sekadar untuk menyambut tahun baru lebih awal.
Di balik denting gelas dan tawa para pesohor, tersimpan ambisi besar VinFast Indonesia untuk mendobrak dinding tebal skeptisisme pasar otomotif tanah air terhadap mobil listrik, khususnya pendatang baru dari Vietnam.
VinFast tidak datang dengan tangan kosong, pun tidak dengan strategi konvensional. Sadar bahwa spesifikasi teknis sering kali terdengar dingin dan berjarak bagi konsumen awam, pabrikan ini memilih jalan memutar: meminjam "suara" dari tujuh figur publik yang dianggap mewakili DNA produk terbaru mereka, VinFast VF 7.
Meminjam Wajah Pop Kultur
Chief Executive Officer VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyebut langkah ini sebagai apresiasi terhadap mereka yang all out mengejar renjana (passion). Namun, jika dibaca dengan kacamata industri, ini adalah taktik penetrasi segmen yang agresif.
Tujuh persona yang digandeng bukan nama sembarangan, melainkan representasi dari ceruk pasar yang spesifik.
Ada David Bayu dan Darbotz yang mewakili estetika dan seni; Wendy Walters dan Anya Geraldine sebagai simbol gaya hidup kaum urban; Stefano Lilipaly mewakili performa atletis; Angga Dwimas Sasongko dari sisi teknis visual; serta Giorgio Antonio yang mewakili rasionalitas pengusaha.
“Kami ingin mengingatkan bahwa mereka pantas memberi reward pada diri sendiri dengan memiliki VinFast VF 7—mobil listrik yang spirit-nya sepenuhnya passion driven,” ujar Kariyanto. Ini adalah narasi emosional yang dibangun untuk membungkus produk teknis.














































