loading...
Kepala BNPT Eddy Hartono menekankan pentingnya menjaga ruang digital bagi anak agar terhindar dari paham radikalisme. Foto/istimewa
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) menekankan pentingnya menjaga ruang digital bagi anak. Hal itu agar anak-anak terhindar dari paham radikalisme yang disebar melalui ruang digital.
Hal itu disampaikan Kepala BNPT Eddy Hartono dalam jumpa pers akhir tahun 2025 di Jakarta. Menurut Eddy, meskipun kondisi keamanan nasional relatif terkendali, BNPT mencermati adanya pergeseran signifikan pola ancaman terorisme dari aksi fisik menuju penyebaran ideologi melalui ruang digital, yang semakin dekat dengan kehidupan anak dan remaja.
“Ancaman terorisme di ruang digital semakin berkembang. Propaganda, perekrutan, dan pendanaan banyak dilakukan melalui media sosial dan platform digital, termasuk dengan menyasar kelompok usia anak,” ujar Eddy, Rabu (31/12/2025).
Baca juga: BNPT: Melalui Media Sosial Radikalisasi Hanya Butuh 3-6 Bulan
Sepanjang 2025, BNPT mencatat temuan 21.199 konten bermuatan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme (IRT) di ruang digital. Konten tersebut didominasi propaganda, pendanaan, dan perekrutan, dengan pola komunikasi yang disesuaikan dengan karakter anak dan remaja.
Risiko ini diperkuat dengan temuan bahwa proses radikalisasi melalui ruang digital berlangsung jauh lebih cepat dibandingkan cara konvensional. Jika sebelumnya membutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun, kini radikalisasi melalui media sosial dapat terjadi hanya dalam kurun 3 hingga 6 bulan.Ancaman tersebut berdampak langsung pada kelompok anak.













































