Apple Tawarkan Hadiah Rp32 Miliar Bagi Siapa Saja yang Bisa Jebol Keamanan iPhone

4 hours ago 4

loading...

Dengan total bonus mencapai Rp80 Miliar, Apple secara agresif menaikkan standar imbalan, meninggalkan para pesaing seperti Microsoft dan Google jauh di belakang dalam perburuan talenta peretas etis. Foto: Apple

JAKARTA - Apple (AAPL) baru saja melancarkan manuver finansial yang mengguncang industri teknologi. Dalam konferensi keamanan siber global Hexacon 2025, raksasa Cupertino ini mengumumkan kenaikan imbalan program security bounty mereka, dengan hadiah utama kini digandakan menjadi USD2 juta (sekitar Rp 32 miliar).

Langkah ini bukan sekadar program loyalitas, melainkan deklarasi perang terbuka terhadap pasar gelap zero-day exploit dan upaya agresif untuk merekrut talenta peretas etis (white-hat hacker) terbaik di dunia.

Dengan total bonus yang dapat meningkatkan imbalan hingga lebih dari USD5 juta (Rp80 miliar), Apple secara efektif menempatkan "harga buronan" tertinggi di dunia untuk celah keamanan di dalam ekosistemnya.

Kompetisi Melawan Pasar Gelap

Secara objektif, keputusan Apple menaikkan imbalan secara drastis ini bukanlah sekadar tindakan kedermawanan. Ini adalah sebuah aksi korporasi yang diperhitungkan dengan cermat.

Nilai imbalan yang fantastis ini mencerminkan betapa mahalnya harga celah keamanan canggih di pasar gelap, di mana negara atau organisasi kriminal bersedia membayar jutaan dolar untuk sebuah exploit yang tidak terdeteksi.

Dengan kata lain, Apple tidak sedang memberikan hadiah; mereka sedang bersaing langsung dengan pasar gelap untuk mendapatkan loyalitas dan keahlian para peneliti keamanan siber.

Ini adalah pertaruhan finansial yang lebih murah dibanding harus menanggung kerugian reputasi dan finansial akibat serangan siber skala besar yang dapat merugikan perusahaan triliunan Rupiah.

Read Entire Article
Prestasi | | | |