loading...
Polisi dan pasukan keamanan dikerahkan di persimpangan jalan utama dan memulai patroli untuk memastikan keamanan pasca gencatan senjata di Deir al-Balah, Gaza, pada 12 Oktober 2025. Foto/Moiz Salhi/Anadolu Agency
JALUR GAZA - Channel 12 Israel melaporkan, mengutip pejabat Amerika Serikat (AS), bahwa Amerika Serikat ingin Turki ikut serta dalam pasukan internasional di Jalur Gaza, meskipun Israel menentangnya.Channel tersebut menambahkan rencana untuk membentuk pasukan internasional saat ini sedang disusun dan diperkirakan akan disampaikan kepada Israel dan negara-negara Arab dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut para pejabat, terdapat kekhawatiran dan keraguan di Tel Aviv mengenai rencana tersebut, karena Israel tidak akan memiliki kendali atas pasukan internasional yang beroperasi di Gaza.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak partisipasi Turki dalam pengaturan keamanan atau pasukan internasional di Jalur Gaza berdasarkan rencana Presiden AS Donald Trump.
Netanyahu menekankan kehadiran pasukan Turki di daerah kantong tersebut akan dianggap sebagai "garis merah" bagi Israel.
Sementara itu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman pada hari Kamis membahas dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio tentang perlunya memastikan implementasi penuh perjanjian gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas.
Kedua belah pihak membahas melalui telepon hubungan strategis yang erat antara Doha dan Washington serta langkah-langkah untuk mendukung dan meningkatkannya, lapor kantor berita negara Qatar, QNA.
















































