loading...
Kapal perang AS dikerahkan di Karibia. Foto/Petty Officer 3rd Class Erick Pa
WASHINGTON - Perwira senior Operasi Khusus Amerika Serikat (AS) dalam pengarahan bulan lalu tidak bisa memberikan penjelasan komprehensif mengapa pemerintahan Presiden Donald Trump membutuhkan kehadiran militer yang besar di Karibia untuk serangan terhadap beberapa kapal kecil yang diduga digunakan oleh kartel narkoba. CNN melaporkan pada hari Selasa (11/11/2025), mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.
Saat ini, belum ada informasi publik dari Pentagon mengenai apa yang digunakan militer untuk melakukan serangan tersebut, tetapi sumber tersebut mengatakan kepada CNN bahwa drone MQ-9 Reaper digunakan untuk serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai kapal narkoba, serta helikopter tempur dan jet tempur AC-130J.
Sumber tersebut mengatakan kepada CNN bahwa para pejabat Pentagon juga tidak dapat memberikan jumlah pasti uang pajak yang dihabiskan untuk kampanye antinarkoba.
Namun, pejabat pemerintah telah menyatakan setiap serangan menghabiskan biaya hingga ratusan ribu dolar, menurut laporan itu.
Sebagian besar aset angkatan laut AS yang dikerahkan di seluruh dunia telah ditempatkan di Komando Selatan AS sejak bulan lalu, dan bahkan lebih banyak lagi aset militer AS yang akan segera ditempatkan di Karibia, tambah laporan itu.
Awal pekan ini, Menteri Perang AS Pete Hegseth mengatakan Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap dua kapal penyelundup narkoba di Pasifik Timur, menewaskan enam orang.
Hingga saat ini, militer AS telah melancarkan 19 serangan, menghancurkan 20 kapal, dan menewaskan 76 orang sebagai bagian dari kampanye antinarkotika, lapor CNN.














































