AS Tetap Tolak Turki Gabung Program Jet Tempur Siluman F-35 karena S-400 Rusia

4 weeks ago 10

loading...

AS tetap menolak Turki bergabung kembali dengan program jet tempur siluman F-35 karena kenekatan Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Foto/Nordic Monitor

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk tetap menolak Turki bergabung kembali dengan program jet tempur siluman F-35. Alasannya masih sama, yakni karena kenekatan Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Keputusan ini muncul setelah 40 anggota Parlemen yang dipimpin oleh Chris Pappas dari Partai Demokrat menulis surat untuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mendesak pemerintah untuk mencegah Turki "terus melanggar hukum dan kebijakan AS terkait keamanan nasional AS."

Turki telah dikeluarkan dari program F-35 dan Badan Industri Pertahanan-nya dijatuhi sanksi setelah Ankara mengumumkan pada tahun 2017 bahwa mereka membeli sistem pertahanan canggih S-400 dari Rusia. Sanksi tersebut berdasarkan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).

Baca Juga: India Klaim Tembak Jatuh 6 Pesawat Pakistan, Puji Kecanggihan Sistem Rudal S-400 Rusia

Saat itu, AS sudah memesan sekitar 100 unit jet tempur F-35 dan telah membayar uang muka. Namun, karena kenekatannya membeli sistem rudal S-400 Rusia, pesanan jet tempur itu tidak pernah dikirim ke Ankara.

"Kami telah menyatakan ketidakpuasan kami dengan akuisisi sistem S-400 oleh Ankara dan telah menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil sebagai bagian dari penilaian berkelanjutan kami terhadap implementasi sanksi CAATSA," kata Kementerian Luar Negeri AS, yang dikutip AP, Jumat (22/8/2025).

Meski menentang upaya Turki bergabung kembali ke program F-35, AS tetap menganggap Ankara sebagai sekutu penting.

Read Entire Article
Prestasi | | | |