loading...
Para pejabat AS yakin pembalasan Presiden Rusia Vladimir atas gelombang serangan drone Ukraina pekan lalu belum berakhir. Foto/East2West News
KYIV - Amerika Serikat (AS) yakin bahwa serangan balasan Rusia atas gelombang serangan drone Ukraina terhadap pesawat pengebom nuklir Moskow belum berakhir. Para pejabat Washington mengatakan balas dendam Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan menjadi serangan yang signifikan dan bercabang.
Waktu respons penuh Rusia tidak jelas, dengan satu sumber Washington mengatakan hal itu kemungkinan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Seorang pejabat AS kedua mengatakan pembalasan Rusia kemungkinan akan mencakup berbagai jenis kemampuan udara, termasuk rudal dan pesawat nirawak atau drone.
Baca Juga: Rusia Balas Dendam, Drone dan Rudal Moskow Bombardir Ukraina
Para pejabat AS berbicara dengan syarat anonim. Mereka tidak merinci target yang diharapkan Rusia atau menguraikan masalah intelijen.
Pejabat pertama mengatakan serangan Moskow akan asimetris, yang berarti bahwa pendekatan dan penargetannya tidak akan mencerminkan gelombang serangan drone Ukraina pada hari Minggu lalu terhadap lima pangkalan udara Rusia—yang diklaim Kyiv menghantam 41 pesawat, termasuk pesawat pengebom nuklir.
Rusia telah meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang intens ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada hari Jumat lalu dan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan terhadap target militer dan terkait militer itu sebagai respons atas apa yang disebutnya "tindakan teroris" Ukraina terhadap Rusia.
Namun para pejabat AS yakin respons penuh Rusia belum akan berakhir.