BRICS Kritik Keras IMF dan Bank Dunia, Cenderung Berpihak Kepentingan Barat

5 hours ago 7

loading...

KTT BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, tidak membahas agenda utama dedolarisasi dan pembentukan mata uang bersama. FOTO/Reuters

JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, tidak membahas dua agenda utama yang selama ini menjadi sorotan, yakni dedolarisasi dan pembentukan mata uang bersama. Ketidakhadiran Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin disebut turut memengaruhi arah pembahasan forum yang berlangsung selama dua hari pada 6-7 Juli.

Forum yang dipimpin oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva itu berlangsung tanpa menyentuh isu dedolarisasi maupun inisiatif mata uang baru. Padahal, kedua agenda tersebut sempat menjadi pokok pembicaraan dalam pertemuan-pertemuan BRICS sebelumnya dan disebut sebagai langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi di luar pengaruh dolar AS.

Baca Juga: BRICS Desak Perubahan Besar di IMF, Minta Kepemimpinan Barat Diakhiri

Minimnya pembahasan dua agenda penting tersebut memunculkan penilaian bahwa BRICS belum menunjukkan komitmen konkret terhadap rencana-rencana tersebut. Beberapa pengamat menilai hal ini sebagai bentuk inkonsistensi atau bahkan strategi “menarik ulur” tanpa arah yang jelas.

Meski tidak membahas secara khusus soal mata uang bersama atau pengurangan dominasi dolar, para pemimpin BRICS tetap menyuarakan kritik keras terhadap tatanan ekonomi global yang dinilai timpang. Dalam pernyataan resminya, mereka menyampaikan ketidakpuasan terhadap sistem keuangan internasional yang dianggap tidak memberikan ruang adil bagi negara-negara berkembang, khususnya di kawasan Selatan Global (Global South).

Read Entire Article
Prestasi | | | |