Cara Mengatasi Bau Tidak Sedap dari Litter Box

3 weeks ago 7

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kotoran anabul yang mengendap sering kali menjadi masalah bagi sang pemilik , terutama bagi mereka yang memelihara kucing atau anjing di dalam rumah. Bau yang muncul bisa langsung menyebar ke seluruh ruangan jika tidak segera dibersihkan atau dikelola dengan baik. Meskipun terdengar sepele, masalah ini bisa mengganggu kenyamanan seluruh anggota keluarga.

Selain mengganggu indera penciuman, bau kotoran yang tidak tertangani dengan benar juga bisa mempengaruhi kesehatan. Udara yang tercemar oleh bakteri dari kotoran hewan dapat menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan, bahkan mata. Bagi mereka yang memiliki alergi atau asma, paparan bau ini bisa memicu gejala yang lebih parah.

Perlu diingat bahwa setiap hewan memiliki pola buang kotoran yang berbeda, tergantung pada jenis, usia, dan pola makan. Masalah bau juga sering kali menjadi salah satu alasan orang ragu untuk memelihara hewan di rumah. Padahal, dengan perawatan dan penanganan yang tepat, bau kotoran anabul bisa diminimalkan bahkan hampir tidak tercium. Nah bagaimana tips agar bau kotoran anabul tidak mudah tercemar? 

1. Bersihkan Litter Box Secara Rutin

Membersihkan litter box secara rutin adalah langkah utama untuk mencegah bau kotoran anabul menyebar ke seluruh rumah. Idealnya, litter box dibersihkan setidaknya sekali sehari, atau dua kali sehari jika anabul sering menggunakannya. Selain mengangkat kotoran padat, jangan lupa membuang gumpalan pasir yang basah karena urine. 

Gunakan sekop khusus agar prosesnya lebih mudah dan higienis. Kebiasaan ini juga akan membuat anabul merasa lebih nyaman menggunakan litter box karena tempatnya selalu bersih. Setiap minggu, bersihkan litter box secara menyeluruh menggunakan sabun ringan dan air hangat.

2. Sirkulasi Ruangan Terstruktur dengan Benar

Sirkulasi udara yang baik membantu mencegah bau kotoran bertahan lama di dalam ruangan. Pastikan litter box atau kandang ditempatkan di area dengan ventilasi cukup, seperti dekat jendela atau pintu yang sering dibuka. Jika ruangan tertutup, kamu bisa menggunakan exhaust fan atau air purifier untuk membantu menyaring udara dari partikel bau dan bakteri.

Udara segar akan membantu mengurangi konsentrasi bau di udara. Mengatur sirkulasi udara yang baik bukan hanya untuk kenyamanan manusia, tetapi juga untuk kesehatan anabul. Selain itu, udara segar juga membantu mereka merasa lebih rileks dan mengurangi stres akibat lingkungan yang pengap.

3. Gunakan Pasir yang Dapat Menyerap Bau

Pemilihan pasir kucing atau alas kandang berperan besar dalam mengontrol bau kotoran. Pilihlah pasir dengan daya serap tinggi yang mampu mengunci kelembaban dan bau. Pasir yang berkualitas akan mengurangi kemungkinan bau menyebar meskipun kotoran belum sempat dibersihkan. Pastikan untuk mengganti pasir minimal seminggu sekali, agar bakteri dan bau tidak menumpuk.

4. Sediakan Spray Pewangi Khusus Hewan

Spray pewangi khusus hewan dapat menjadi solusi cepat untuk mengurangi bau yang muncul secara tiba-tiba. Produk ini biasanya diformulasikan aman untuk hewan peliharaan dan tidak mengandung bahan kimia keras yang berbahaya. Semprotkan di sekitar area litter box atau kandang setelah membersihkannya untuk memberikan aroma segar. Gunakan spray secukupnya dan hindari menyemprotkan langsung ke anabul.

5. Rajin Grooming dan Perawatan Tubuh

Bau kotoran tidak selalu berasal dari litter box atau kandang, tapi juga bisa menempel di bulu anabul, terutama di bagian sekitar ekor dan kaki. Untuk itu, penting melakukan grooming seperti menyisir bulu dan membersihkan bagian tubuh mereka dengan tisu basah khusus hewan. Jika perlu, mandikan anabul secara berkala menggunakan shampo khusus yang lembut di kulit mereka.

Sahabat Fimela, demikian tips yang bisa kamu terapkan jika kamu sedang mengalami masalah ini. Jangan lupa perhatikan kualitas makanan anabul kamu, ya. Makanan yang dikonsumsi anabul sangat mempengaruhi aroma kotoran mereka.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |