loading...
Kazakhstan, negara mayoritas Muslim non-Arab, bergabung dalam perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham. Foto/Sydney Morning Herald
ASTANA - Kazakhstan, negara mayoritas Muslim non-Arab, mengumumkan bahwa pihaknya bergabung dalam perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham atau Abraham Accords. Anehnya, Kazakhstan dan Israel sebenarnya sudah menjalin hubungan diplomatik sejak 1992 dan bertahan hingga saat ini.
"Keikutsertaan kami yang akan datang dalam Perjanjian Abraham merupakan kelanjutan yang wajar dan logis dari kebijakan luar negeri Kazakhstan yang didasarkan pada dialog, saling menghormati, dan stabilitas regional," kata pemerintah Kazakshatan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Jumat (7/11/2025).
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mengungkap bahwa Kazakhstan akan bergabung dengan Perjanjian Abraham, jadi negara pertama di masa jabatan kedua Trump yang melakukannya. "Sebuah langkah besar menuju perdamaian," ujar Trump di Truth Social.
Baca Juga: Israel Tetapkan Perbatasan Mesir sebagai Zona Tertutup, Ancam Tembak Siapa Pun
Trump mengatakan dia telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev untuk membahas perjanjian tersebut.
Dia menyebut Perjanjian Abraham sebagai bagian dari upayanya yang lebih luas untuk memperluas hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara mayoritas Muslim.















































