Cara Suku Maya Menghitung Fenomena Alam yang Akan Terjadi Terungkap!

4 hours ago 4

loading...

Cara Suku Maya Menghitung Fenomena Alam . FOTO/ IFL SCIENCE

JAKARTA - Para peneliti telah memperoleh wawasan baru tentang kalender Maya , khususnya kemampuan untuk memprediksi gerhana. Layaknya peradaban kuno maju lainnya, bangsa Maya memandang langit untuk mencari tanda-tanda keberuntungan dan hukuman ilahi.

Namun, kalender mereka sangat berbeda dari yang biasa kita gunakan, sehingga penggunaannya menjadi misteri abadi bagi para arkeolog modern.

Kalender astrologi Maya memiliki 260 hari, dan digunakan untuk meramal nasib seseorang. Dalam Kodeks Dresden, terdapat tabel dengan 405 Bulan baru, yang jumlahnya hampir sama dengan 46 dari 260 siklus hari tersebut, sehingga mereka dapat memprediksi terjadinya Bulan purnama atau Bulan baru dalam rentang satu hari.

Gerhana terjadi saat Bulan purnama (gerhana bulan) atau saat Bulan baru (gerhana matahari), tetapi hanya ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada di titik simpulnya. Orbit Bulan mengelilingi Bumi miring terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari; hanya di dekat titik simpulnya ketiga benda langit tersebut berada pada garis yang kurang lebih sama, dan gerhana dapat terjadi.

Ada dua titik pada tabel yang paling dekat dengan keselarasan tepat Bumi, Bulan, dan Matahari.

Read Entire Article
Prestasi | | | |