loading...
Tahanan Palestina dibawa ke Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah, selatan Gaza, akibat penyiksaan yang dilakukan pasukan Israel selama penahanan mereka dalam kondisi yang tidak manusiawi. Foto/Firas Al-Shaer
TEL AVIV - Serikat dokter Israel menyatakan para dokter tidak diizinkan untuk terlibat dalam pelaksanaan hukuman mati bagi tahanan Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat Komite Keamanan Nasional di Knesset pada hari Rabu, yang membahas penerapan hukuman mati dan persiapan rancangan undang-undang untuk pembacaan kedua dan ketiga.
Perwakilan serikat menekankan keterlibatan medis dalam eksekusi bertentangan dengan aturan profesional dan etika, yang menegaskan sikap tegas serikat terhadap keterlibatan dalam prosedur tersebut.
Perwakilan tersebut dikeluarkan dari rapat setelah berulang kali mendesak penolakan para dokter untuk berpartisipasi dalam eksekusi, dengan mengatakan peran medis apa pun dalam tindakan ini melanggar standar etika dan profesional.
Komentarnya memicu ketegangan di ruangan dan menyebabkan pengusirannya.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan ia berharap rancangan undang-undang tentang eksekusi tahanan akan disahkan sebelum pemilihan umum berikutnya.
Dalam sesi yang sama, anggota Knesset dari Partai Demokrat, Gilad Kariv, mengkritik Ben Gvir dengan mengatakan, "Wahai Menteri gelitik dan baklava. Anda adalah orang dengan rekam jejak panjang menumpahkan darah Israel dan Yahudi di jalanan. Anda bajingan."
















































