loading...
Suliskania Nurfitri menapaki perjalanan panjang sebagai akademisi dan peneliti di bidang oseanografi. Foto/ITB.
JAKARTA - Tumbuh di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak kecil, Suliskania Nurfitri menapaki perjalanan panjang sebagai akademisi dan peneliti di bidang oseanografi.
Berasal dari keluarga tenaga kependidikan ITB, semangat akademiknya ditempa sejak dini hingga membawanya menempuh pendidikan tinggi.
Keputusannya memilih jurusan Oseanografi menjadi awal ketertarikannya pada ekosistem laut, tema yang kemudian menjadi fokus penelitian sepanjang kariernya. Suliskania lulus S1 Oseanografi ITB pada tahun 2010, lalu melanjutkan pendidikan S2 Sains Kebumian ITB pada 2015. Tahun 2017, ia meraih beasiswa prestisius DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) dari Pemerintah Jerman untuk menempuh studi doktoral di Universitas Hamburg.
Baca juga: Jadi Dosen MNC University, Robby Purba Targetkan Mahasiswa Baca 1 Buku Tiap Dua Minggu
Selama masa doktoral (2017–2021), ia mendalami pemodelan laut, memperluas jejaring ilmiah, dan memperoleh pengalaman riset internasional. Adaptasi budaya, tekanan akademik, dan hidup di luar negeri tidak menjadi hambatan, melainkan memperkuat semangat dan kedisiplinannya.
Pada 2022, Suliskania kembali ke Indonesia dan bergabung sebagai dosen muda di Program Studi Oseanografi ITB. Ia aktif mengajar, membimbing mahasiswa, dan melanjutkan riset mengenai dinamika laut dan perubahan iklim—bidang yang sejak awal menarik perhatiannya.