loading...
Pengerahan empat gajah Sumatra untuk membantu membersihkan kayu-kayu dan material berat pasca banjir bandang di Pidie Jaya Aceh. Foto/YouTube SINDOnews.
JAKARTA - Pengerahan empat gajah Sumatra untuk membantu membersihkan kayu-kayu dan material berat pasca banjir bandang di Pidie Jaya Aceh mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo pun memberi tanggapan atas hal ini.
Menurut dia, kondisi lapangan yang dipenuhi oleh kayu, puing-puing bangunan, material tajam berkarat, hingga hewan yang mati membusuk dapat membawa penyakit-penyakit menular yang berbahaya pada gajah.
“Jadi, sebetulnya gajah-gajah yang dikerahkan membersihkan puing pasca bencana itu sebenarnya menyalahi hak kesejahteraan hewan. Karena apa? Di sini kan gajah seperti dipekerjakan,” katanya, dikutip dari laman UGM, Sabtu (13/12/2025).
Wisnu menilai, pengerahan keempat gajah pada lokasi bencana tersebut juga melanggar lima prinsip kebebasan (Five Freedoms) dalam animal welfare yang seharusnya dipenuhi. Seperti satwa harus bebas dari lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit, cidera, dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal, dan terakhir bebas dari rasa takut dan tertekan.













































