loading...
Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar Abdul Rahman Farisi menilai hasil survei terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak proporsional. Foto: Ist
JAKARTA - Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar Abdul Rahman Farisi menilai hasil survei terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak proporsional. Padahal, kinerja Bahlil didukung serangkaian capaian nyata yang mengubah wajah sektor energi Indonesia dalam satu tahun terakhir mulai dari pemerataan akses hingga tata kelola yang tegas.
"Kami melihat hasil survei mengabaikan fakta implementasi di lapangan. Penilaian yang menempatkan Menteri Bahlil pada posisi terburuk kami nilai tidak proporsional. Kebijakan demi kebijakan lahir dengan semangat keberpihakan pada rakyat sesuai Asta Cita Presiden Prabowo," ujar Abdul Rahman di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Baca juga: 1 Tahun Pemerintahan, Prabowo: Saya Manajer, Menteri sebagai Striker
Capaian nyata Menteri Bahlil mulai dari Program Listrik Desa hingga investasi triliunan rupiah menjadi antitesis terhadap hasil survei. Di sektor pemerataan akses energi, Program Listrik Desa dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menjadi prioritas, di mana Bahlil secara aktif memastikan sambungan baru sampai ke wilayah yang sebelumnya belum menikmati listrik.
Di sektor pertambangan prorakyat, pemerintah bertindak berani dengan membuka akses bagi koperasi, UMKM, dan organisasi keagamaan untuk mengelola tambang melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2025.