loading...
Operasi pencarian terus berlanjut di Jalur Gaza untuk menemukan dan mengevakuasi jenazah tawanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan-sandera antara Hamas dan Israel pada 26 Oktober 2025. Foto/Abdallah F.s. Alatta
GAZA - Kelompok Palestina Hamas mengatakan rencana serah terima jenazah seorang sandera Israel akan ditunda akibat pelanggaran gencatan senjata oleh Tel Aviv. Israel kembali melancarkan serangan brutal di Gaza yang menewaskan banyak warga Palestina.
"Eskalasi Israel apa pun akan menghambat operasi pencarian dan penggalian serta pemulangan jenazah, yang akan menunda pemulangan jenazah para penjajah," ungkap pernyataan sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam.
Hamas berencana menyerahkan jenazah seorang warga Israel pada pukul 20.00 waktu setempat (18.00GMT) berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan tentara Israel pada Selasa (28/10/2025) untuk melancarkan "serangan langsung dan dahsyat" di Jalur Gaza meskipun ada perjanjian gencatan senjata, ungkap kantor PM Israel.
Kantor Netanyahu mengatakan keputusan untuk segera melancarkan serangan dahsyat di Gaza diambil setelah konsultasi keamanan menyusul dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok Palestina.













































