Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

3 hours ago 6

loading...

Pemimpin Kerajaan Eswatini, Raja Mswati III memiliki 15 istri dan 35 anak. Sedangkan pendahulunya, Raja Sobhuza II memiliki 70 istri dan ratusan anak. Foto/Nairobi News

JAKARTA - Kerajaan Eswatini adalah satu-satunya monarki absolut yang tersisa di benua Afrika. Awalnya kerajaan ini bernama Swaziland.

Berlokasi di Afrika bagian selatan, kerajaan kecil ini terkenal karena kebiasaan para rajanya yang melakukan poligami gila-gilaan.

Bagi rakyat Eswatini, banyak istri bukanlah aib, melainkan simbol kekuasaan, kesuburan, dan persatuan suku. Sedangkan bagi rajanya, poligami bukan sekadar urusan cinta, tetapi juga alat politik untuk mengikat kesetiaan.

Baca Juga: Siapa Mswati III? Raja Eswatini yang Memiliki 15 Istri dan 36 Anak untuk Mempersatukan Negaranya

Sejarah Singkat Kerajaan Eswatini

Kerajaan Eswatini berakar dari abad ke-18, ketika Raja Ngwane III mempersatukan berbagai suku Bantu di wilayah pegunungan selatan Afrika. Dari sanalah lahir Dinasti Dlamini, yang garis keturunannya memerintah Kerajaan Eswatini sekarang ini.

Kerajaan Eswatini awalnya bernama Swaziland, nama yang diambil dari Raja Mswati II (1840–1868), yang memperluas wilayah kerajaan.

Pada 2018, putranya usianya terpaut jauh, Raja Mswati III, mengganti nama kerajaan atau negara kecil itu menjadi Eswatini. Tujuannya untuk menegaskan identitas nasional setelah era kolonial.

Sekadar diketahui, kerajaan ini pernah dijajah secara tidak langsung oleh Inggris melalui sistem protektorat dari tahun 1903 hingga 1968.

Berbeda dari monarki konstitusional seperti Inggris atau Jepang, Eswatini masih menganut monarki absolut. Artinya, raja memegang kekuasaan penuh atas politik, ekonomi, dan hukum—termasuk dalam hal memilih banyak istri.

Read Entire Article
Prestasi | | | |