loading...
Mantan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto/anadolu
TEHERAN - Pembunuhan mantan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran tahun lalu melibatkan rudal presisi yang ditembakkan dari jarak jauh yang “langsung mengenai jendela”. Rudal itu mengenai dirinya saat ia sedang berbicara di telepon, menurut juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini, pada hari Minggu (2/11/2025).
“Pembunuhan martir Ismail Haniyeh tidak melibatkan tindakan sabotase apa pun,” ungkap Naeini, menurut jaringan berita Al Mayadeen yang berbasis di Beirut.
Dia menjelaskan, “Satu rudal ditembakkan dari jarak tertentu dan langsung mengenai jendela, mengenai dirinya saat ia sedang menelepon dari arah yang sama dengan asal rudal tersebut.”
Haniyeh terbunuh pada 31 Juli 2024, di kediaman di Teheran, sehari setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Pengawalnya juga tewas dalam serangan itu.
Setelah pembunuhan tersebut, menurut Naeini, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi menyimpulkan "harus ada respons yang definitif," dan menambahkan, "Waktu pembalasan diserahkan kepada komando militer."















































