Ironi di Medan Perang: Predator Digital Rusia Ternyata Berotak Amerika, Ditenagai Chip Nvidia

4 hours ago 6

loading...

Ini adalah sebuah babak baru yang kelam dalam peperangan, di mana garis antara kode dan peluru semakin kabur. Foto: ist

KYIV - Sebuah "predator" baru yang menakutkan kini tengah diuji coba di medan tempur oleh Rusia. Bukan tank atau jet tempur, melainkan drone bunuh diri bernama MS001 yang dibekali kecerdasan buatan (AI) untuk berburu secara otonom.

Namun, di balik kemampuannya yang mengerikan, tersimpan ironi pahit dan menohok: "otak" dari mesin pembunuh ini ternyata adalah superkomputer seukuran telapak tangan buatan perusahaan teknologi Amerika, Nvidia.

Ini adalah sebuah babak baru yang kelam dalam peperangan, di mana garis antara kode dan peluru semakin kabur. Dan yang lebih mengkhawatirkan, ini adalah bukti nyata betapa rapuhnya sanksi teknologi yang selama ini coba ditegakkan oleh Barat.

'Predator Digital' Telah Lahir

Kebenaran tentang drone canggih ini diungkap oleh pejabat tinggi militer Ukraina. Mayor Jenderal Vladyslav Klochkov dalam sebuah unggahan di LinkedIn, memperingatkan dunia tentang kemampuan sang "predator digital" ini.

Menurutnya, MS001 bukan lagi drone yang dikendalikan dari jarak jauh. Ia mampu melihat, menganalisis, memutuskan, dan menyerang tanpa perintah eksternal. Ia bisa mengidentifikasi target, memilih mana yang paling bernilai, dan menyesuaikan jalur serangannya secara mandiri. Bahkan upaya untuk mengacaukan sinyal GPS-nya pun bisa jadi sia-sia.

"Ini adalah predator digital," tulis Klochkov dalam sebuah peringatan yang dingin.

Membedah 'Otak' Sang Predator

Saat sisa-sisa drone MS001 yang berhasil ditembak jatuh dibedah, para ahli menemukan jantung dari kecerdasannya: sebuah Nvidia Jetson Orin. Ini adalah superkomputer AI generatif seukuran telapak tangan yang ironisnya dijual umum seharga USD249 (sekitar Rp 4 jutaan).

Read Entire Article
Prestasi | | | |