loading...
Jika terjadi kecelakaan, biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki mobil listrik lebih mahal karena komponen baterai. Foto: Reuters
JERMAN - Di tengah kampanye masif tentang masa depan yang lebih hijau, mobil listrik (EV) datang dengan janji manis: biaya operasional super irit dan bebas dari antrean SPBU. Namun, di balik narasi indah itu, tersembunyi sebuah 'jebakan' finansial yang baru terasa saat musibah terjadi di jalan raya.
Sebuah studi mengungkap ongkos perbaikan kecelakaan mobil listrik ternyata jauh lebih mahal daripada mobil bensin.
Kenyataan pahit ini datang dari sebuah riset mendalam oleh Asosiasi Asuransi Jerman (GDV), salah satu pasar EV paling matang di dunia.
Data mereka menunjukkan, biaya klaim asuransi untuk perbaikan bodi dan sasis mobil listrik secara konsisten 15-20% lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional dengan kelas yang sama. Ini adalah sebuah paradoks yang jarang dibicarakan.
'Bom Waktu' Bernama Baterai
Lalu, apa yang membuat biayanya membengkak? Jawabannya terletak pada komponen termahal sekaligus jantung dari setiap mobil listrik: baterai. Komponen ini bisa bernilai 40-60% dari total harga mobil.
Sebuah benturan yang tampaknya sepele di bagian bawah atau samping mobil berisiko merusak struktur baterai, yang seringkali berujung pada satu-satunya solusi yang direkomendasikan bengkel resmi: penggantian total.