Kasus Penyiksaan ART Asal Sumba di Batam, Puspadaya Perindo Desak Usut Tuntas Tanpa Kompromi

5 hours ago 5

loading...

Sekjen Puspadaya Perindo, Amriadi Pasaribu mendesak kasus kekerasan dan penyiksaan yang dialami Intan (20), asisten rumah tangga di Batam diusut tuntas tanpa kompromi. Foto/Dok.SindoNews

JAKARTA - Kasus kekerasan dan penyiksaan yang dialami Intan (20), asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur terus menjadi perhatian. Peristiwa memilukan ini diduga dilakukan majikannya sendiri di sebuah rumah di kawasan elite, Sukajadi, Batam.

Perempuan muda ini dipukul, dihina, dan dilucuti martabatnya sebagai manusia. Tindakan yang sangat jauh dari manusiawi juga menimpanya. Dia dipaksa makan kotoran anjing dan minum air dari septic tank.

Baca juga: Soroti Kerentanan Anak di Dunia Digital, Puspadaya Perindo: Setiap Anak Memiliki Hak Dilindungi

Hak-hak sebagai pekerja pun tidak didapatkan Intan. Sepanjang bekerja sejak Juni 2024, Intan mengaku tidak pernah menerima gaji sepeser pun. Padahal, dia dijanjikan gaji Rp1,8 juta per bulan.

Read Entire Article
Prestasi | | | |