Pilih Timbun Senjata, Trump Kurangi Penjualan Senjata ke Anggota NATO

2 hours ago 2

loading...

AS pilih mengamankan stok senjata dibandingkan menjual senjatanya ke anggota NATO. Foto/X

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah 'diam-diam' menghentikan penjualan senjata tertentu kepada sekutu-sekutunya di Eropa. Pemerintahan Trump berupaya menimbun senjata sebagai bagian dari agenda 'America First'.

Melansir The Atlantic, Washington telah memberikan lebih dari USD67 miliar dalam bentuk senjata dan bantuan militer kepada Kiev sejak eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Sebagian besar pengiriman dilakukan di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden.

Pentagon kini telah mengidentifikasi beberapa senjata sebagai barang langka dan sedang bergerak untuk memblokir permintaan baru untuk sistem tersebut dari negara-negara NATO, ungkap media tersebut dalam sebuah artikel pada hari Jumat.

Para pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, baik yang sedang menjabat maupun yang sudah pensiun, yang berbicara kepada The Atlantic tidak dapat mengatakan berapa lama penangguhan tersebut akan berlangsung atau menyebutkan perangkat keras apa saja yang ada dalam daftar tersebut.

Menurut laporan tersebut, bukti pertama adanya perubahan kebijakan adalah keputusan Pentagon baru-baru ini untuk tidak melanjutkan penjualan sistem pertahanan udara Patriot "bernilai miliaran dolar" ke Denmark, meskipun negosiator AS dan Prancis sebelumnya telah mendesak Kopenhagen untuk melakukan pembelian tersebut.

Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, Elbridge Colby, mengatakan dalam sebuah panggilan telepon awal bulan ini bahwa "dia tidak yakin dengan nilai penjualan militer asing tertentu," ujar dua pejabat pemerintah kepada media tersebut.

Sumber tersebut mengklaim bahwa Colby juga "tidak menyukai" gagasan menjual Patriot ke Denmark karena persediaannya terbatas dan harus tetap berada di AS.

Read Entire Article
Prestasi | | | |