Kena Paku di Samping? Ini Vonis Mati untuk Ban Anda dan Penjelasan Ilmiah di Baliknya

2 months ago 37

loading...

Ada beberapa hal tentang ban mobil yang perlu dipahami oleh pengemudi. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA - Bagi pengemudi, ada suara mengerikan yang bisa merusak hari: desis ban kempes. Namun, ada skenario yang lebih buruk dari sekadar bocor biasa. Yaitu ketika Anda menemukan sumber masalahnya—paku atau sobekan—bukan di telapak yang gagah, melainkan di dinding samping ban yang rapuh.

Saat itu juga, mekanik di bengkel tambal ban akan menggelengkan kepala dan mengucapkan kalimat yang paling tidak ingin Anda dengar: "Harus ganti, Pak. Tidak bisa ditambal."

Bagi orang awam, ini terdengar seperti akal-akalan untuk menjual ban baru. Mengapa lubang di telapak bisa ditambal dengan biaya murah, sementara lubang di samping menjadi 'vonis mati' yang memaksa kita merogoh kocek lebih dalam? Ternyata, jawabannya terletak pada arsitektur tersembunyi di dalam karet hitam yang menopang kendaraan kita. Ini bukan soal konspirasi, tapi soal sains dan keselamatan.

Dua Dunia dalam Satu Ban

Untuk memahami misteri ini, kita harus menyadari bahwa sebuah ban bukanlah sepotong karet homogen. Ia memiliki dua bagian dengan fungsi dan konstruksi sangat berbeda, layaknya dua organ tubuh yang berbeda fungsi.

Gunawan, dari PT Industri Karet Deli (IKD), membongkar rahasia ini. Menurutnya, anggapan bahwa seluruh ban terbuat dari material yang sama adalah keliru.

Read Entire Article
Prestasi | | | |