loading...
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti dipilihnya dua perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) untuk pelaksanaan ibadah haji 2026. Foto/SindoNews
JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti dipilihnya dua perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) untuk pelaksanaan ibadah haji 2026 oleh Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj). Menurut dia, hal itu dapat menyebabkan kecemburuan sosial dan berpotensi berkurangnya kepercayaan kepada pemerintah.
“Tidak elok kalau disuruh dua perusahan (layanan haji) saja. Akan menimbulkan kecemburuan, kita menghindari jangan ada kecemburuan diantara kita. Kalau ada kecemburuan itu akan hilangnya kepercayaan, hilangnya trush terhadap pemerintah,” ujar Anwar, Selasa (4/11/2025).
Menurut dia, tidak mudah mengurus ratusan ribu jemaah haji. Diperlukan kerja keras dan menejemen yang mampuni agar perjalanan ibadah jemaah haji berjalan lancar. “Mengurus urusan yang besar jauh lebih sulit dari mengurus urusan yang kecil. Mengurus banyak orang lebih sulit dari mengurus sedikit orang. Mengurus rumah tangga lebih mudah dari mengurus bangsa dan negara,” katanya.
Baca juga: Biaya Haji 2026 Turun, Kualitas Pelayanan Harus Tetap Maksimal
Dia mendorong pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) melibatkan 10-20 perusahaan untuk menjadi syarikah ibadah rukun Islam yang kelima tersebut. Hal ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada perusahan yang sudah bekerja mempersiapkan layanan haji 2026. Apalagi, lanjut Anwar, Indonesia mengedepankan ekonomi bersama.















































