loading...
Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025 di Universitas Jember (UNEJ) hari ini menunjukkan keragaman tantangan yang dihadapi tim dari luar Jawa. Foto/UNEJ.
JEMBER - Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025 di Universitas Jember (UNEJ) hari ini menunjukkan keragaman tantangan yang dihadapi tim dari luar Jawa. Sirkuit Tegalboto sepanjang 9,7 kilometer yang ditempuh dalam beberapa putaran menjadi arena di mana nasib mobil yang dilombakan ditentukan oleh home base latihan mereka.
Kontras paling mencolok terjadi pada tim-tim asal Sumatera yang memiliki pandangan berbeda terhadap trek UNEJ.
Tim dari Universitas Syiah Kuala, Aceh, menghadapi perjuangan berat sejak dari tahap perakitan hingga balapan.
Baca juga: Tim UNEJ dan UB Adu Strategi di Sirkuit Menantang Kontes Mobil Hemat Energi 2025
Rifki Muamar, sebagai Divisi Manufaktur, mengungkapkan bahwa timnya hanya memiliki waktu perakitan intensif sekitar tiga bulan di tengah kendala pendanaan. Setelah menempuh perjalanan jauh, mereka tidak sempat mengikuti sesi Practice Race di Jember, yang berarti adaptasi desain harus dilakukan langsung saat Race.
"Sebelumnya, kami sudah banyak melakukan persiapan sebelum datang ke sini. Tapi tetap ada adaptasi mendadak di bagian engine saat Race pertama tadi," jelas Rifki. Secara non-teknis, ia juga menyoroti kendala cuaca dan logistik. "Kemarin kan cuacanya hujan dan Paddock kami juga kebanjiran, jadi kami sempat panik sih,” ujarnya, yang menjadi pengalaman paling berkesan saat harus bekerja di Paddock.








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5121036/original/092982600_1738673422-kike-vega-F2qh3yjz6Jk-unsplash.jpg)







