loading...
Laporan media Amerika Serikat menyebut serangan Amerika bulan lalu hanya menghancurkan satu dari tiga situs nuklir Iran. Foto/Maxar Technologies
WASHINGTON - Hanya satu dari tiga situs nuklir Iran yang diserang Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu yang telah hancur. Demikian laporan NBC News, mengutip pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS.
Penilaian terbaru ini, yang menunjukkan bahwa situs nuklir Fordow mengalami kemunduran hingga dua tahun, telah disampaikan kepada anggota Parlemen AS, pejabat Departemen Pertahanan, dan negara-negara sekutu dalam beberapa hari terakhir.
NBC News juga melaporkan pada Kamis (17/7/2025) bahwa rencana awal yang diajukan kepada Presiden AS Donald Trump melibatkan tiga lokasi tambahan, tetapi operasi tersebut akan memakan waktu berminggu-minggu, yang membuatnya mengurangi cakupannya karena risiko korban di kedua belah pihak dan fakta bahwa hal itu bertentangan dengan kebijakan luar negerinya untuk menarik AS dari konflik di luar negeri.
Baca Juga: Israel Dianggap Mimpi Bisa Lenyapkan Nuklir Iran, Justru Muncul Ratusan Ilmuwan Nuklir Baru
"Kami bersedia melakukan segala upaya sesuai pilihan kami, tetapi presiden tidak mau," kata salah satu sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Serangan AS bulan lalu menargetkan tiga lokasi pengayaan uranium di Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Trump segera menyebut serangan itu sebagai "keberhasilan militer yang spektakuler" dan mengatakan: "Fasilitas pengayaan utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan."