Monster Jalanan Pencabut Nyawa: Negara Rugi Rp40 Triliun, AHY Umumkan Perang Lawan Truk ODOL

3 months ago 46

loading...

Masyarakat terus menunggu keseriusan pemerintah dalam menangani problem truk ODOL. Foto: dok Sindonews

JAKARTA - Di atas aspal jalanan Indonesia, "monster" tak terkendali terus berkeliaran, menebar maut dan menggerogoti anggaran negara. Mereka adalah truk-truk Over Dimension Over Load (ODOL), kendaraan dengan muatan dan ukuran berlebih yang telah lama menjadi biang kerok kecelakaan fatal dan kerusakan infrastruktur masif.

Setelah puluhan tahun seolah tak tersentuh, pemerintah akhirnya mengumumkan genderang perang. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengeluarkan ultimatum tegas: Januari 2026, tidak ada lagi toleransi bagi para "monster jalanan" ini.

Pencabut Nyawa yang Selalu Mencari Kambing Hitam

Di balik setiap berita kecelakaan maut yang melibatkan truk ODOL, tersimpan sebuah ketidakadilan yang menyakitkan. AHY menyoroti bagaimana para sopir selalu menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan dan diproses hukum, sementara para pemilik usaha yang memaksa mereka membawa muatan berlebih seringkali lepas tangan.

"Kita mendengar kabar yang menyedihkan ketika truk-truk yang bermuatan lebih ini menyebabkan kecelakaan, mengakibatkan korban jiwa, bahkan bukan hanya pengemudi tapi juga masyarakat yang tidak berdosa pengguna jalan lainnya, dan selalu yang dituntut hanyalah si pengemudi," ujar AHY dalam keterangan resminya.

"Padahal kita tahu, barangnya, pemiliknya juga harus bertanggung jawab sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat ODOL," lanjutnya dengan tegas. Ini adalah sebuah sinyal keras bahwa era pengkambinghitaman sopir akan segera berakhir.

Read Entire Article
Prestasi | | | |