MotoGP Indonesia dalam Angka: Rekor, Kejutan, dan Dominasi Bezzecchi di Mandalika

7 hours ago 5

loading...

MotoGP Indonesia dalam Angka: Rekor, Kejutan, dan Dominasi Bezzecchi di Mandalika

Sirkuit Mandalika kembali jadi sorotan dunia. Balapan MotoGP Indonesia 2025 bukan hanya menyajikan adu cepat antarpembalap, tetapi juga menghadirkan sederet catatan menarik dalam angka — dari rekor kecepatan hingga dominasi baru yang mengguncang tim-tim besar seperti Ducati.

Gelaran Grand Prix Indonesia tahun ini menjadi edisi keempat sejak Mandalika masuk kalender MotoGP pada 2022. Dalam kurun empat musim, belum ada satu pun pembalap yang mampu menang dua kali di sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu.

Setiap tahun, podium tertinggi selalu berganti nama: Miguel Oliveira (2022), Francesco “Pecco” Bagnaia (2023), Jorge Martin (2024), dan kini sprint race dikuasai Marco Bezzecchi yang tampil luar biasa bersama Aprilia Racing.

Bezzecchi Tak Terbendung di Mandalika

Marco Bezzecchi menjadi bintang utama MotoGP Indonesia 2025. Dalam sprint race pada Sabtu (4/10), pembalap asal Italia itu sempat tercecer ke posisi delapan dan tertinggal 2,4 detik dari Fermin Aldeguer. Namun secara dramatis, ia mampu menyalip satu per satu rivalnya hingga menyalip Aldeguer di lap terakhir untuk merebut kemenangan.

Rekan satu lintasan, Alex Marquez (Gresini Racing), bahkan mengakui kehebatan Bezzecchi.

“Di sini mustahil menghentikan Bezzecchi. Satu-satunya yang bisa mengalahkannya hanyalah dirinya sendiri,” ujar Alex seperti dikutip Crash, Minggu (5/10/2025).

“Dia sangat cepat, terutama di sektor dua. Kalau kamu kuat di sektor itu, kamu bisa melaju lebih santai di bagian lain sirkuit,” tambahnya.

Alex sempat mengira dirinya melambat di Mandalika, namun belakangan menyadari bahwa kecepatan Bezzecchi dan performa motor Aprilia-lah yang membuat lawan-lawan terlihat tertinggal.

Mandalika: Sirkuit yang Sulit Ditaklukkan
Dengan panjang lintasan 4,301 km dan lurusan terpanjang mencapai 723 meter, Sirkuit Mandalika dikenal menantang karena permukaan aspalnya yang tidak stabil dan grip yang mudah berubah. Tak heran jika banyak pembalap papan atas seperti Marc Marquez belum pernah finis di sana sejak debut sirkuit ini pada 2022.

Read Entire Article
Prestasi | | | |