loading...
Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta menggelar Muktamar Pemikiran Ulama Muda untuk Moderasi Beragama dan Eko-Teologi pada 12-13 Desember 2025. Foto/Ist
YOGYAKARTA - Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta menggelar Muktamar Pemikiran Ulama Muda untuk Moderasi Beragama dan Eko-Teologi pada 12-13 Desember 2025. Muktamar Krapyak ini menjadi ruang intelektual penting bagi perjumpaan gagasan keagamaan dan krisis ekologis dengan mengusung tema “Teologi Kerukunan Kosmik: Relasi Tuhan, Manusia, dan Alam”.
Kegiatan ini menghadirkan para akademisi, ulama, dan peneliti untuk merumuskan peran strategis agama dalam menghadapi kerusakan lingkunguan dan bencana yang kian masif.
Baca juga: Alumni Ponpes Krapyak Gelar Silaturahmi, Berkomitmen Ciptakan Sinergi Ekonomi
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Marhumah menegaskan perlunya pergeseran paradigma dalam memahami konsep manusia sebagai khalifah di bumi. Menurutnya, tafsir antroposentris yang menempatkan manusia sebagai pusat dan penguasa alam harus dikritisi.
“Perlu pergeseran pemaknaan khalifah di muka bumi, di mana manusia harus sejajar dengan bumi dalam aspek peran dan tanggung jawab,” ujar Marhumah, Sabtu (13/12/2025).
Dia menekankan bahwa alam semesta harus dipahami sebagai makhluk hidup karena seluruh ciptaan Tuhan memiliki nilai kehidupan. Dalam konteks ini, pesantren dinilai strategis untuk mengubah cara pandang relasi Tuhan, manusia, dan alam, bahkan mendorong agar hifdzul biah (menjaga lingkungan) ditambahkan sebagai tujuan baru dalam maqashid syariah.















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1275841/original/008217000_1467034421-xconc1-24-1466766791.jpg.pagespeed.ic.9JHwnQjdHa.jpg)






























