loading...
Pakar Lingkungan sekaligus dosen Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa mempertanyakan wacana penempatan Ilmu Lingkungan di bawah pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan. Foto/Istimewa
JAKARTA - Pakar Lingkungan sekaligus dosen Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa mempertanyakan wacana penempatan Ilmu Lingkungan di bawah pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan . Dia menilai penempatan itu bukan saja mereduksi ilmu lingkungan yang seharusnya memiliki kemandirian lingkungan, namun dikhawatirkan akan melemahkan fungsi keilmuan lingkungan.
Menurutnya, menempatkan Ilmu Lingkungan di bawah pascasarjana atau fakultas Pembangunan Berkelanjutan bukan bentuk sinergi, melainkan “subordinasi konseptual” yang justru melemahkan kedalaman ilmiahnya. "Ini bukan sekadar soal struktur akademik, tapi soal paradigma ilmu,” ujar Mahawan, Kamis (23/10/2025).
Dia menjelaskan, Ilmu Lingkungan berakar pada sustainability science dan general system theory—ilmu yang memandang bumi sebagai satu sistem kehidupan utuh di mana manusia hanyalah bagian dari jejaring ekosistem. "Ilmu Lingkungan bersifat integratif dan ekosentris. Fokusnya bukan hanya pembangunan, tapi menjaga keseimbangan antara sistem alam dan budaya manusia agar bumi tetap lestari,” ucapnya.
Baca juga: Komitmen Berkelanjutan, Linknet Tanam 7.500 Pohon Mangrove di Pulau Dompak Kepri